Kesaksian Para Pemilik Mesin Beras Embrio SUGAWA

Kesehatan


Pola Hidup Sehat




Gaya hidup merupakan cara bagaimana seseorang menjalani kehidupannya, yang mencakup segala aktivitas harian, minat dan opini. Berdasarkan pengertian tersebut, Gaya Hidup Sehat yaitu dimana seluruh aktivitas, minat dan opininya mendukung kesehatannya.





Gaya hidup sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya pola makan, aktivitas harian, pola tidur, faktor genetis dan lingkungan.



image





Masyarakat pada umumnya sudah mengetahui bagaimana gaya hidup sehat, diantaranya waktu tidur yang cukup dan teratur, olahraga, mengkonsumsi makanan bergizi dan minum air putih minimal 8 gelas sehari, menghindari rokok dan minuman keras.




Pola Makan


  1. Kurangi makanan berlemak tinggi, seperti mentega, margarine, dan santan. Lebih baik dapatkan asupan lemak alami dari kacang-kacangan atau biji-bijian. Lupakan jeroan, otak, makanan berkuah santan kental, kulit ayam dan kuning telur. Pilihlah daging tanpa lemak, makanan berkuah bening, susu rendah lemak, susu kedelai, yogurt, putih telur, dan ikan sebagai sumber protein yang baik
  2. Sedapat mungkin hindari bahan pangan atau bahan pengawet yang dalam jangka panjang dapat menjadi pemicu kanker.
  3. Pilih makanan atau minuman yang berwarna putih alami (bukan di-bleach). Gunakan pewarna dari bahan makanan misalnya warnet coklatnya dari bubuk coklat, merahnya strowbery, kuningnya kunyit, dan hijaunya daun suji. Jangan menambahkan saus, kecap, garam dan bumbu-bumbu penyedap secara berlebihan. Perbanyak makan buah dan sayuran.
  4. Teknik pengolahan makanan juga mempengaruhi mutu makanan. Pilih makanan dengan metode memasak dikukus, direbus, atau ditumis dengan sedikit minyak.
  5. Perbanyak minum air putih, mineral 8 gelas sehari, hindari minuman beralkohol, bersoda dan minuman dengan kandungan gula dan kafein tinggi. Jus sayuran dan buah baik untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.
Sumber : www.cancerhelps.com




Pola Makan Sehat




Makanan sebagai Pengobatan Tradisional


Hindari Rokok n Makanan yang Merusak Kesehatan




Pola Istirahat dan Tidur











Pola Olahraga





Jalan Kaki Olah Raga Paling Sehat
Jalan kaki ternyata dapat memiliki efek sehat yang sama dengan olah raga lari ataupun aerobik. Selain itu, jalan kaki memiliki keuntungan resiko cedera yang lebih kecil dibandingkan lari dan aerobik.

BERJALAN kaki rutin kembali dikukuhkan sebagai obat paling menyehatkan di abad modern ini. Bukan lari, apalagi sprint, yang bisa menambah sehat dan menjanjikan kita beroleh umur panjang. Beberapa bukti baru ihwal manfaat berjalan kaki muncul kembali baru-baru ini.

Dalam tulisan lain, saya menulis panjang lebar ihwal manfaat berjalan kaki bagi kesehatan. Dalam moto tabloid ini, bahwa ”sehat itu murah”, yang antara lain mengutip salah satu racikan resep dari Antioxidant Revolution karya Cooper, penggagas aerobik. Caranya, berjalan kaki tergopoh-gopoh dengan laju 5-6 km/jam selama sekitar 40-50 menit/hari, dilakukan 5-6 kali/seminggu.

Baru-baru ini diungkap kembali betapa menyehatkan kebiasaan berjalan kaki bila dilakukan rutin, seperti tercatat dalam studi Framingham terhadap mereka yang berusia di atas 46 tahun. Hasilnya ternyata menakjubkan. Bukan saja umur rata-rata harapan hidup mereka yang berjalan kaki rutin lebih panjang dibanding yang tidak melakukannya, melainkan mereka juga terhindar dari risiko serangan jantung.

Sayangnya, konon tidak semua orang Amerika melakukan gerak badan dengan porsi sesuai dengan anjuran dokter. Mereka rata-rata hanya menempuh duapertiga dari yang direkomendasikan dokternya, baik dalam hal kekerapan maupun kelajuan berjalan kakinya (Dr. Michael G.Perri). Manfaat yang bisa mereka petik pun tidaklah penuh.

Dari semula sudah diingatkan oleh Cooper, yang melakukan otokritik terhadap kegiatan aerobik dengan berlari atau maraton, dan hasilnya ternyata sama saja dengan yang diperoleh dari berjalan kaki, tetapi berisiko cedera lutut, tungkai, dan kaki – tak cukup berjalan santai lenggang kangkung belaka. Untuk memetik manfaat aerobik, harus jalan bergegas tergopoh-gopoh atau brisk walking. Rata-rata memerlukan kecepatan sekitar 100 meter/menit (atau 6 km/jam), menempuh jarak sekitar 5 km (4 mil)/sehari.

Tak Langsung Terasa
Efek berjalan kaki tentu tidak akan langsung terasa dalam hitungan minggu atau bulan. Manfaatnya baru akan dirasakan setelah cukup lama melakukan kegiatan rutin sepanjang minggu. Bukan saja badan terasa lebih bugar, dan mungkin terjadi pengurangan atau menghilangnya keluhan atau perasaan tidak enak di badan yang terasakan sebelumnya. Kenormalan terbaca juga pada nilai-nilai kesehatan yang terukur, seperti tekanan darah, gula darah, kondisi otot dan tulang, serta lemak darah.

Semua nilai laboratorium memberikan hasil yang mendekati nilai normal. Namun, belum tentu orang selalu merasakan kenormalannya sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium atau pengukuran. Yang pasti, perasaan badan lebih segar, lebih bugar, tidak lekas letih, selera makan bagus, enak tidur, lebih lekas haus, dan lancar buang air besar, merupakan tanda bahwa badan tengah menjadi lebih sehat.

Mereka yang sudah terbiasa berjalan kaki rutin justru akan merasakan tidak enak badan kalau lama tidak berjalan kaki. Berjalan kaki ternyata bukan saja bentuk latihan yang sempurna di mata medis, melainkan juga kegiatan bergerak badan yang paling aman bagi tubuh yang sudah rapuh, dan renta sekalipun.

Dulu, pada dasawarsa 70-an, belum jelas benar kalau kegiatan berjalan kaki rutin bisa mencegah berbagai penyakit (menahun). Kini manfaat itu tak terbantahkan lagi. Studi dalam lima tahun terakhir semakin mengukuhkan bahwa berjalan tergopoh-gopoh, dan bukan jalan santai, memang memberi banyak manfaat bagi kesehatan kita.

Dr. Handrawan Nadesul



Pola Aktivitas 



Jam Biologis (Biological Clock)
Jam Biologis, disebut juga dengan Bioritme, adalah suatu sistem fungsi tubuh internal (fisiologis) yang memungkinkan mahluk hidup (organisme) hidup harmonis dengan ritme/siklus alamiah.
Semenjak kemunculannya di bumi, mahluk hidup telah berkembang dan menyesuaikan aktivitasnya dengan siklus alamiah seperti siklus siang-malam, siklus musim, gelombang pasang-surut laut yang disebabkan oleh rotasi bumi dan gravitasi bulan. Konsep Jam Biologis ini pertama kali diteliti dan dilaporkan oleh Curt Paul Richter, Lulusan Universitas John Hopkins, Amerika, pada tahun 1922.
Jam Biologis mempengaruhi seluruh mahluk hidup, dalam tulisan ini penulis akan memfokuskan pengaruh Jam Biologis pada manusia.
Jam Biologis pada manusia bertugas untuk mengontrol aktivitas biologis tubuh seperti rasa lapar dan kantuk dengan mengeluarkan zat-zat kimia tertentu pada jam-jam tertentu.
Misalnya hormon melatonin yang disekresikan/dikeluarkan oleh kelenjar endokrin di otak. Hormon ini disekresikan ke dalam peredaran darah berdasarkan intensitas dan frekuensi cahaya yang terdeteksi oleh retina mata, sehingga menimbulkan rasa kantuk. Selain mempengaruhi pola tidur, hormon melatonin juga memiliki peranan penting dalam siklus menstruasi dan sistem pertahanan tubuh (immune system)
Jam Biologis memiliki karakter yang unik karena Jam Biologis bersifat dinamis dan relatif, Jam Biologis ini akan mengikuti gaya hidup seseorang secara alamiah. Oleh karena itu pengertian Jam Biologis Normal bergantung kepada gaya hidup seseorang.
Misalnya, seseorang yang aktivitasnya memang malam hari (Nocturnal), bekerja mulai jam 20.00 malam hingga jam 04.00 pagi, kemudian melakukan kegiatan lain hingga jam 10.00 pagi, terus tidur hingga jam 17.00 sore. Orang tersebut bisa saja memiliki Jam Biologis Normal, demikian juga seseorang yang aktivitasnya siang hari (Diurnal). Lantas apa hubungan Gaya Hidup Sehat dengan Jam Biologis?
Harmonisasi Gaya Hidup Sehat dengan Jam Biologis
Jam Biologis mempengaruhi gaya hidup seseorang, demikian juga sebaliknya. Dengan mengetahui Jam Biologis yang ideal, kita dapat menyesuaikannya dengan aktivitas kita sehari-hari.
1333369308992648363Gambar Jam Biologis Normal Populasi Umum (Diurnal)
Gambar di atas merupakan gambaran ideal Jam Biologis Normal seseorang dari Populasi/Masyarakat  Umum. Bangun pagi hari subuh, serapan pagi sekitar jam 08.00, beraktivitas hingga jam 12.00, makan siang antara jam 12.00-01.00, makan malam sekitar jam 20.00 malam dan tidur sekitar jam 22.00 malam.
Selain siklus alamiah, aktivitas Jam Biologis juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan misalnya suhu dan ketinggian lokasi geografis dimana ia berada, jumlah dan banyaknya makan besar, jadwal dan durasi tidur, faktor psikologis, serta faktor keturunan (genetis).
Berdasarkan aktivitas Jam Biologis tersebut, kita dapat menyesuaikannya dengan gaya hidup kita, tips dibawah ini merupakan acuan standar, dapat disesuaikan dengan jenis aktivitas harian masing-masing:
  1. Bangun pagi hari subuh (sekitar jam 05.00)

  2. Berolah raga ringan sekitar jam 06.00 untuk membantu proses pemberhentian sekresi melatonin dan menimbulkan rasa lapar

  3. Sarapan pagi (makan kecil, karena kalau jumlah asupan karbohidrat dan protein yang terlalu banyak bisa meningkatkan aktivitas sistem peredaran darah yang akhirnya menimbulkan rasa lelah internal tubuh dan kantuk)

  4. Beraktivitas (bekerja, sekolah/kuliah) antara jam 08.00 hingga jam 12.00, sekitar jam 09.00-11.00 waktu yang terbaik pikiran bekerja, waktu yang baik untuk meeting dan mempelajari pelajaran yang sulit

  5. Jam 12.00-14.00 waktu untuk makan siang dan istirahat, pada jam ini semangat/gairah mulai menurun, untuk menaikkannya kembali sambil istirahat sebaiknya minum minuman yang mengandung kafein misalnya teh yang agak kental atau kopi

  6. Jam 14.00-16.00 waktu reaksi/respon fisik tercepat

  7. Jam 16.00-18.00, aktivitas fisik sebaiknya diturunkan, olahraga ringan dan rileks misalnya sambil minum teh, untuk mengimbangi fisik yang mulai lelah

  8. Sekitar jam 18.00 ini hindari makanan mengandung karbohidrat dan protein yang tinggi, khususnya penderita tekanan darah tinggi (hipertensi), karena pada jam ini Jam Biologis menunjukkan puncak tekanan darah tertinggi, selain itu sekitar jam ini suhu tubuh tertinggi sehingga waktu yang tepat untuk perawatan kulit karena pori-pori terbuka lebar.

  9. Sekitar jam 20.00, makan malam, diikuti dengan aktivitas ringan seperti menonton televisi, membaca novel atau majalah

  10. Sekitar jam 22.00, tidur, demikian seterusnya (bagi anda yang mengalami gangguan tidur, baca di sini tips untuk mengatasinya)
Dengan melakukan  tips Gaya Hidup Sehat yang sering kita dengar dan mengharmonisasikannya dengan Jam Biologis, kita akan memiliki Gaya Hidup Sehat yang lebih baik, sehingga kualitas hidup kita akan meningkat, dan menikmati indahnya kehidupan.
-The Power of Share-
“Sesungguhnya apa yang kuperoleh dari inderaku kumasukkan ke dalam pikiran, serta yang keluar darinya, untuk kebutuhan hatiku” - ajuskoto 

Sumber : Kompasiana


Pola Pikir



TUBUH yang sehat berawal dari pikiran yang sehat pula. Maka itu, pikiran yang sehat tentunya akan memengaruhi kesehatan tubuh, begitu pula dan sebaliknya. Maka usahakan untuik selalu berpikir positif untuk meciptakan tubuh sehat. 







Namun, bagaimana cara menciptakan pikiran sehat? Anda boleh mencoba memikirkan 10 hal di bawah ini: 

1. Bersyukur atas segalanya, termasuk kesehatan. Maka itu, luangkan waktu setiap hari untuk merawat tubuh, pikiran, dan jiwa. 
2. Jangan menunda! Lakukan perubahan baik yang diinginkan sekarang juga. 
3. Pikiran adalah sebuah benda. Maka, ciptakah pikiran yang baik untuk hidup yang baik pula. 
4. Utarakan isi hati dengan sungguh-sungguh. 
5. Kasih sayang adalah dasar dari segalanya. Pertama-tama sayangilah diri sendiri dan sebarkan ke sekitar kita. 
6. Kita semua memiliki pilihan. Pilihlah apa yang terbaik untuk diri sendiri, tapi juga tak merugikan orang lain. 
7. Bersenang-senanglah! Tersenyum, tertawa, bermain, rayakanlah sesuatu. 
8. Menyumbang akan membuat kita menjadi pribadi murah hati dan mampu menyenangkan orang lain. 
9. Buang jauh dan tinggalkan hal yang tidak perlu atau merugikan atau itu akan memperlambat kita. 
10. Tampil! Jangan terus sembunyi, perlihatkan diri kepada orang lain. 

No comments:

Post a Comment

SEBARKAN INFORMASI INI